Senin, 20 Februari 2012

Toke Bicara Cinta…^_^

Di salah satu stasiun radio di kota gue, ada acara yang khusus terbuka buat siapa aja yang pengen nyatain cintanya, jadi pasti di-on air-in dan pastinya lagi bakal di denger dong sama siapa aja yang lagi muter frekuensi radio itu, termaksud gue, yang dengan tidak sengaja menemukan frekuensinya waktu gue lagi iseng-iseng nyari siaran kesukaan gue pada malem itu, gue berhenti di frekuensi radio itu dan dengan serius gue denger dialog yang terjadi berikut:
Cewe: lagi ngapain?
Cowo: gue lagi jalan bareng temen-temen nih.
---Dzinggg….brengggg…breeeenngggg<background suara jalanRaya>
Cewe: gue ganggu nggak?gue pengen bilang sesuatu sama lo
Cowo: ohh, nggak kok, mau ngomong apaan ya? Kok serius banget?
Cewe: kita udah lama kenal dan mungkin inilah saatnya, gue pengen bilang kalo gue suka dan sayang sama lo…
---Dzinggg….brengggg…breeeenngggg<background suara jalanRaya>
Cowo: ha?...kenapa-kenapa?
Cewe: gue suka dan sayang sama lo…
Cowo: oh…<besar kepala>
Cewe: lo mau nggak jadi pacar gue?
---Dzinggg….brengggg…breeeenngggg<background suara jalanRaya>
Cowo:  --- maksud lo? Pacaran?
Cewe: ya gitulah…gimana?
Cowo: aduh, gimana ya? Maav ya, sebenarnya gue udah punya pacar.
Cewe: haa?
Cowo: sory, dan gue juga sayang sama pacar gue.
Cewe: kenapa lo nggak bilang dari dulu, dan kenapa lo PDKT sama gue?
Cowo: ha?PDKT? perasaan lo aja kali.
Cewe: ---<nutup telepon>---
Setelah dialog tersebut penyiar radionya langsung ngambil alih dan bilang, yahh…putus deh…
Gue udah ngebayangin gimana perasaan si-cewe, pasti malu banget, dan gue prediksiin dia pengen banget ilang ingatan…yakin gue!! Secara gue juga dulu pernah liat adegan kaya gini.
Dari pengalaman hidup gue 17 tahun kemaren, gue banyak menemui lika-liku cinta di sekitar gue, ntah kenapa…Mulai dari PDKT, JADIAN, BREAK sampai PUTUS…dan NYAMBUNG LAGI.
Gue punya sahabat, sebutlah namanya putik, dia seorang wanita cantik dan anggun, juga setia dengan pacarnya, sebutlah namanya BenangSari. Gue tau betul awal sampai akhir proses pacaran mereka…secara PDKT dan NEMBAKNYA ngelibatin gue!
Gue tau gimana suka dan cintanya si BenangSari dengan sahabat gue, putik. Berdasar itulah gue berinisiatif untuk membantu BenangSari pada saat proses penembakannya...setelah merancang rencana dan merangkai cerita, akhirnya tepat hari –H- waktu pelaksanaannya, gue udah siap memainkan scenario, dan sumpah itu susah banget. Sampai akhirnya ending dalam scenario itu adalah BenangSari Bahagia karena cintanya di terima. akhirnya selesailah adegan itu, semenjak itulah kami sahabatan bertiga, kemana-mana bertiga, sampai kelulusan sekolah pun kami rayakan bertiga.
Beberapa bulan kemudian, karena desakan orang tuanya Putik ternyata harus kuliah di Negara melayu. Semenjak itulah hubungan kami bertiga mulai renggang, miss communication. Sampai akhirnya gue bisa terhubung lagi melalui media internet dengan putik, dan kabar yang gue dengar mereka putus, alasannya: long distance.tapi kita bertiga tetap sahabatan. Sekalipun sahabat gue,Putik udah punya cowo baru, hal itu tidak mempengaruhi persahabatan kami, tapi entah seperti apa perasaan BenangSari, walau terlihat tenang, gue yakin hatinya udah setengah robek. Dan beberapa bulan kemudian putik putus dengan pacarnya. Dan loe tau nggak alasannya apa? She say“nggak ada yang bisa nge-Gantiin BenangSari dari hati gue”…<cielahh…>
Mungkin cinta yang tumbuh di hati putik dengan pacar Negara melayu nya itu yang di maksud cinta pelarian. Beberapa minggu setelah putus, akhirnya putik dan benangSari JADIAN lagi. Gue bahagia, secara gue udah care banget sama mereka berdua, dan disitulah gue belajar, bahwa Untuk cinta, long distance itu bukan masalah.  
Dan cukup ngundang pandangan gue, ketika lagi sibuk naik turunin timeline account media social gue, tertulis:”  kenapa sih harus balikan ama mantan? “ menurut gue, mantan itu adalah seseorang yang pernah ada dan mengisi hati kita, membuat tertawa, menemani dalam sendiri, mendukung dalam cekaman. Iya…mantan itu orang silam yang tertulis di hati kita dan kadang kita berusaha untuk menghapunya. Bahkan jika hati bisa di format, mungkin sejak kata PUTUS terlontar, hati itu akan langsung di format.kenapa? karena begitu menderitanya menghapus semua kenangan indah bersama orang silam tersebut. Namun hati bukanlah memori handphone yang bisa di format seenaknya, hati itu tau siapa yang tulus sayang sama kita, hati itu murni tak bisa berbohong, hati itu lugu dan polos, tapi terkadang karena keEgoisan, hati bisa sebaliknya…jadi mengapa harus balikan sama mantan? Karen keEgoisan kita lemah dan hati kita jadi pemenang, pemenang karena berhasil membuatmu teringat, gimana indahnya kenangan loe sama orang silam tersebut, gimana sayang nya loe sama orang silam itu, dan pemenang karena berhasil me-yakin-kan, bahwa loe nggak bakal dapat kenyamanan berbagi selain sama orang silam itu. Layaknya PUTIK dan BENANGSARI jika bersama akan menjadi bunga.indah bukan?.

Senin, 02 Januari 2012

Sang Penarik...:)

Gigi gue cenat-cenut, mulut gue ikutan cenat-cenut, yup…lo pernah ngerasain nggak gimana sakit gigi? Pasti pernah lah ya…secara di zaman modern kayak gini, gak gaul banget kalo lo nggak pernah ngerasain sakit gigi…menurut gue mendingan sakit hati dari pada sakit gigi. Sumpah itu yang gue rasain.
Gue udah nggak tahan banget, akhirnya gue ngelapor ke nyokap gue, dan pastinya nyokap gue ngelapor ke bokap gue, jadilah laporan berantai. Haha…dengan sigapnya lah bokap gue ngebrondol gue ke rumah penarikan gigi…jujur gue masih sayang ama gigi gue, secara masih berdiri kokoh dan bagus, tapi karena goyang akibat badai makanan dan yang pasti membuat malam-malam indah gue jadi serasa malam terakhir gue. Akhirnya gue mutusin dengan seberat-beratnya buat numbalin tu gigi ke rumah penarikan gigi.
Malampun tiba, malam yang mencekam. Ini adalah malam terakhir gue dengan si-gigi kokoh nan rapuh…bokap gue pun mulai melaju menuju rumah penarikan gigi, gue deg-deg an, sumpah deg-deg an banget. Gue sampai tepat pukul tujuh malam. Gue daftar dan ternyata bokap gue juga ikutan nimbrung nulis nama di buku pendaftaran calon korban…owh ternyata bokap gue juga mau ngorbanin giginya, betapa mulianya bokap gue…ckckck…seandainya beliau lebih memilih mengorbankan giginya kepada orang-orang yang lebih berhak, mungkin hal buruk akan terjadi.
Satu jam berlalu...dua jam berlalu…gigi gue udah minta di elus-elus…gue udah nggak tahan, gue nanya ke asDok nya, ternyata gue dan bokap gue adalah pasien terakhir dari 10 pasien. Wihh…nunggu 9 orang aja lamanya minta ampun.
Tiga jam berlalu, Malampun semakin hening, gue udah kelewat bĂȘte…gue ngajak bokap gue balik , dan dengan lembutnya bokap gue bilang “kalau nggak hari ini, mau hari kapan lagi??besok dan seterusnya pasti lebih banyak pasien” denger omongan bokap gue, akhirnya gue luluh juga, nunggu demi ngorbanin gigi kokoh gue, ckckck…bokap gue udah ngabisin 3 botol minuman + sekotak minuman buah, so pasti lah mondar mandir toilet…seandainya gue jadi petugas penarikan gigi, gue bakal nyuruh bayar ongkos buang pipis.hahah…secara! Indonesia gitu lo…nggak ada yang gratis!!, tapi syukurnya bokap gue adalah salah satu dari beberapa orang mulia, yang sebentar lagi akan menjadi korban penarikan gigi.
Empat jam berlalu, gue udah bener bener bĂȘte, udah ngantuk berat…sumpah…gue celingak clinguk nyari bokap gue, dan tak di sangka-sangka beliau udah merem di atas kursi tunggu…ckckck…gue bangunin bokap gue, bokap gue berdiri dan ngambil sebotol minuman lagi…Dan tepat lima jam dari waktu kedatangan gue, sang penarik gigi keluar dari ruangannya, dan ngomong ke assistennya, agar klinik segera di tutup. Gue kaget dan bersiap ngeluarin samurai <baca: jarum Pentul>  dari kantong gue. Tapi sang assisten menolong kami.akhirnya kami bisa masuk keruang sang penarik gigi.
Gue di suruh duduk di kursi santai ala korban, gue semakin deg deg…sang penarik gigi ngajak gue ngobrol sambil balik belakang entah beliau sedang mempersiapkan senjata apa untuk membuat gue lebih santai di kursi korban.
Beberapa detik kemudian, sang penarik gigi dengan senyumannya yang menggoda nyuruh gue buka mulut…dengan seneng hatilah gue bukain mulut gue, sumpah gue tersinggung, soalnya sang penarik gigi memakai masker,  gue jadi mikir, pasti dia pakai masker karena nggak mau nyium bau mulut korban-korbannya atau takut ketularan atau mungkin gigi sang penarik gigi udah di korbanin semua karena mulianya. Lalu gue nunjukin gigi kokoh gue ke si penarik gigi, sang penarik gigi pun bertanya, kenapa mau di cabut, giginya masih bagus kok. Dengan sedikit males gue jawab, mendingan tu gigi buat dokter aja deh, percuma bagus juga tapi nyiksa pemiliknya.hha…sang penarik gigi tersenyum kemayu. Lalu setelah itu sang penarik gigi ngambil alat, dan lo tau nggak alat nya apa? Ckckck…sebuah suntikan raksasa…<eh pak dokter lo kira gigi gue gigi raksasa, sampe kudu nyiapin suntikan segede pensil gitu??>…sang penarik gigi nyuruh gue buka mulut selebar-lebarnya…dan dengan kejamnya beliau nancapin tu jarum raksasa ke gusi gue…ohh sumpah…sakiit…sakit….sakit…
Nggak puas dengan satu alat, sang penarik gigi ngambil alat selanjutnya, dan alat itu adalah sebuah tang mini, yang sering gue liat di bengkel sepeda…alat itupun masuk ke mulut gue, dan dengan liarnya sang penarik gigi narik-narik gigi gue <narik ala koboi kebelet>,,,dan lo tau nggak!!gigi gue nggak lepas-lepas…gue hampir nangis pipis bo…
Dan setelah itu si Dokterpun ngeluarin si tang dari mulut gue, dan ngambil suntikan raksasanya lagi, dan dengan sopannya beliau mulai nusuk gusi gue berkali-kali, sampai-sampai gue nggak bisa ngerasain keberadaan mulut gue…serasa tak bermulut…entah cairan mematikan apa yang ada dalam suntikan itu, gue yakin seandainya lo pengen nyoba gimana rasanya mati suri, mungkin lo cukup nyuntikin cairan dari suntikan raksasa itu ke sel saraf lo.hha…pasti manjur.
Dan beberapa detik setelah itu, si Tang pun masuk kembali ke mulut gue…dan dengan santainya sang Dokter berhasil narik gigi kokoh gue, dan lo tau nggak, gigi gue itu bener-bener masih kokoh, akarnya pun masih berkilau.hhi…
Setelah itu sang Dokter nyuruh gue kumur-kumur, dan masukin segulung kapas ke mulut gue…dan  sumpah gue ngerasa lemes banget, inilah pertama kali gue ngerasain penganiayaan sebenernya, tatapan gue kosong, kaki gue lemes, serasa abis kena setrum,  gue nyandarin diri gue di kursi santai ala korban, tapi lo tau nggak gue malu banget, si Dokter nan kemayu ngeliatin gue dengan pasrah, dan ngomong, udah selesai di cabutnya, silahkan berganti dengan bapaknya. Sumpah malu banget, abis kursi nya enak sih Dok, pengen gue emut-emut…
Gue duduk di kursi yang ada di ruangan penganiayaan itu, dan gantianlah bokap gue yang mangap-mangap, dan hanya perlu beberapa detik aja buat narik gigi bokap gue, iyalah secara gigi yang dikorbanin bokap gue udah rapuh. Beda ama gue yang masih kokoh,  penarikannyapun serasa berjam-jam.
And than, gue dan bokap gue keluar dari ruangan penganiayaan sambil ngelus-ngelus pipi yang nggak kerasa karena cairan suntikan raksasa. Abis nebus obat, kita pulang…sampai di rumah, bokap gue udah ogah-ogahan minum obat, secara obatnya segede-gede gentong, nyokap gue ngomel-ngomel karena bokap gue bandel, gue merintis di pojok ruangan, efek dari cairan suntikan raksasa udah mau ilang, nyokap gue nyuruh gue minum obat yang gedenya dua kali lebih gede dari gigi yang gue tumbalin, karena efek cairan suntikan raksasa udah hilang, gue nurut aja buat minum tu obat, dan lo tau nggak, pas gue nelen tu obat, obatnya malah berputar-putar di dalem mulut gue, sumpah pahitnya nggak ketulungan, akhirnya gue muntahin aja tuh obat raksasa, dan gue milih obat yang lebih mini. gue janji nggak mau nelen pil raksasa itulagi, iya! sepertinya pil itu juga berniat buat nganiaya gue…:D